by DIWANG (061210)
Judul di atas bukan mengarah ke pornografi, tapi sekedar ungkapan buat Anda yang sangat mencintai kamera DSLR yang Anda miliki. Namun silakan introspeksi diri Anda melalui tulisan ini, bagi Anda yang memiliki kamera DSLR. Sudahkah Anda benar-benar mencintai kamera Anda?
Mempelajari aspek-aspek kamera DSLR itu sebenarnya gampang susah-susah (hehehe). Gampangnya sedikit, susahnya yang banyak. Gampangnya, kamera DSLR masa kini itu memiliki fungsi yang hampir mirip dengan kamera digital pocket yang ada pada umumnya. Kita bisa dengan mudah mengubah modus untuk setiap kondisi dalam memoto. Istilahnya modus Full Auto atau juga dikenal istilah Basic Zone/Image Zone. Misalnya mau memoto orang berlari atau mobil berjalan, pake modus yang ada gambar orang berlari. Mau moto pemandangan/landscape, tinggal ubah ke modus bergambar pegunungan atau mau foto orang/close-up, tinggal ubah ke modus bergambar wajah orang. Itulah segi gampangnya.
Segi susahnya, apabila Anda memakai modus kreatif (Creative Zone) yang terdapat di kamera DSLR. Anda bisa memakai modus Manual (ditandai dengan huruf M). Pada modus ini ada diwajibkan mengatur sendiri kecepatan kamera dalam menangkap gambar (Shutter Speed), bukaan rana/diafragma (Aperture), sensitifitas sensor kamera terhadap cahaya (ISO) dan aspek-aspek lain. Ini semua dilakukan untuk kita bisa mendapatkan hasil foto yang bagus, tidak kabur/blur dan sesuai dengan keinginan Anda dalam mengabadikan sebuah objek. Ada juga modus Tv dan Av, yang membagi fungsi otomatis dalam pengaturan Shutter Speed dan Diafragma.
Jadi pertanyaannya sekarang adalah : Apa yang akan Anda lakukan dengan kamera DSLR yang Anda miliki? Apakah Anda ingin menghasilkan foto yang biasa-biasa saja atau yang luar biasa, tergantung daya kreatifitas yang Anda miliki.
Untuk Anda yang berniat jadi profesional dengan kamera DSLR, sesuaikan kebutuhan alat dengan bujet Anda. Jangan terlalu memaksakan diri (dan kantong) dalam memiliki tambahan atau aksesori untuk kebutuhan kamera Anda. Sebagai contoh, ya saya aja ya…saya pengen banget punya lensa yang bisa dapat lebar dalam memoto dan dapat tele ‘ala kadarnya’…akhirnya duit 2,4jt terkoyak untuk membeli lensa Tamron ukuran 18-200mm. Ada temen yang hobi foto ‘candid’ dan juga landscape, dibelinya lensa tele yang minimal berukuran 70-300mm. Ada yang hobi foto makro, dibelinya lensa makro 50mm fix dan lain sebagainya. Makanya, tentukan kebutuhan memoto Anda dan pas kan dengan kantong Anda. Saya saja selama hampir 3 tahun, foto objek untuk hobi dan juga foto wedding, masih puas dengan lensa kit 18-55mm. Pengen dapat zoom yang maksimal, ya maksimalkanlah dengkul Anda untuk bisa berjalan mendekati objek.
So, be wise to be creative…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DIMOHON DENGAN SANGAT...komentar Anda harus berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter. Terima kasih atas perhatiannya.