WE ARE IN MEDAN...THE ONE & ONLY...THANKS FOR APPRECIATION & STILL WELCOMING YOU HERE...

Thank you to all my friends and visitors of this blog for all appreciation & visiting. Hope that you can find informations you need or at least inspiring you. For any suggestions, critics, comments and new idea for the articles. please feel free to send your e-mail to : dyan.diwangkoro@yahoo.co.id

running text

Beginner Photographer need Digital Imaging?

by diwang (170211)

Practice makes perfect.


All the beginner photographers whom I’ve known recently seemed to have this mindset…Photography needs Digital Imaging. Well, I think for this matter is sometimes right but sometimes not wrong at all. For some professional photographers, they said that as a photographer do make some photographic shot whout any editing or digital imaging. It can loose the esthetic of the art of photography itself. Beside, you are not exploring the capability of the gear you already have.

But digital imaging not merely wrong at all. To increase the quality of a good picture (i.e. brightness, contrast or level) seems okay. But, if it is change all the basic principal of a picture, in other word, extreme editing…I think it’s already erase the esthetic of the art of a picture. Except you really need to do it…just do the extreme editing.

From the experts I’ve known from their written, they said that to produce the great picture from camera, we must understand with the aspects of photography. About the use of speed, apperture, white balance, angle, Iso, light condition and etc. Then, we must also understand about our gear itself. If we already understand all the aspect, so don’t be afraid to have good or even great picture without any editing. It’s pure and original. What you see is what you get…

Here, if we talking about the beginner in photography…well, I think is not seem to be a problem to have the editing in a picture. Because maybe, the don’t quite understand yet about the aspects and it means they must learn a lot to master the aspect. But sometimes, they just shoot…shoot…shot….. Start off with too many shots of different things. Then, after they downloaded the files to the computer… Voila !! Then they realized that too many bad shot they have taken. For the fast thinking…I’ll photoshop the mistakes that way I don’t waste my shoot.

Brilliant! Not quite, I think.

So learn more, dig more and shoot more to get the perfect picture with your camera…

Limitation of Gears in Photography is not a very Big Problem

by diwang (140211)


The key is ’creativity’. No matter what you have in Photography, especially great and expensive gears, doesn’t make you a great photographer if you don’t have any creativity. Gears were only technology to help us to achieve our aim as a photographer. Even when we use only the pocket camera or cellphone’s camera than DSLR (Digital Single Lens Reflex) camera, we still can make a good picture. It’s not depend on the gear, it’s depend on the man behind the gear. This limitation is sometime makes some newbie in photography doesn’t want to move ahead as a photographer.

So, here’s some tips to avoid our limitation of gear in photography :

1.Have strong interest and desire : to where our destination of being a photographer and do we serious to be a photographer ?

2. Have the reverse thinking of something : don’t think like : wow, he was a great photographer, how about me?, but do think like : wow, he was a great photographer, and I’m too. Little bit like narcism, but sometimes it’s work to make us have enthusiasm.

3. Always be grateful of what you have today : at least we have done our best in life.

4. Have a great self-confidence and don’t feel inferior.

5. Do have brainstorming : spare your time to gather with your photographer friends, share some ideas or do ask them about the new idea in photography.

6. Don’t be a plagiarism : as a newbie you never move forward if you always plagiarize your senior’s work. So, start having your own works. People will judge your work whether is good or not.

Start to produce great picture one-a-day, so you will have about 365 picture a year and you can start your own gallery (quote from : dudik@sendaljepit medan community).

Stop dreaming, start action !!!

Stop Dreaming, Start Action

by diwang (060211)

Bermimpi pastilah berbeda dengan memiliki impian. Bermimpi itu bisa punya konotasi yang sangat luas sekali. Bermimpi itu bisa jadi merupakan bunga tidur atau sekedar khayalan atau memiliki suatu keinginan yang menurutnya tak mungkin dapat tercapai sehingga menjadi sebuah ’utopi’. Kalau hanya bermimpi dan takut untuk dapat melaksanakannya dan mewujudkannya, itu hanyalah sebuah impian yang buntut-buntutnya bisa menimbulkan sebuah rasa iri apabila ada orang lain yang dapat mewujudkannya.

Tapi lain ceritanya kalau kita ’memiliki impian’. Memiliki impian (bisa) berarti suatu saat, baik dalam waktu dekat atau masih lama, pasti dapat diwujudkan dengan melakukan sedaya-upaya dan usaha yang bisa memungkinkan untuk mewujudkan impian tersebut. Misalnya, seorang anggota MLM, mendaftar menjadi anggota, mengikuti seminar motivasi, menawarkan dan menjual produk yang ditawarkan perusahaan MLM tersebut dan juga merekrut downline serta membinanya, tak lain dan tak bukan adalah untuk mencapai mimpi, salahsatunya dengan memiliki penghasilan sebesar-besarnya dan menjadi ’leader’ serta ’motivator’ yang mumpuni dan tangguh.

Nah, memiliki impian yang penulis sampaikan disini adalah bagaimana Anda bisa mewujudkan impian Anda sebagai seorang fotografer.

Menjadi seorang fotografer, pastinya pertama sekali memang Anda harus memiliki minat di bidang fotografi. Seorang petani misalnya, belum tentu memiliki impian menjadi seorang fotografer. Impian dia adalah menjadi seorang petani yang handal dan tangguh yang dapat menggarap lahan pertanian dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memproduksi hasil pertanian yang sebesar-besarnya. Tapi bukan tidak mungkin, seorang petani bisa memiliki keinginan menjadi seorang fotografer, kalau memang dia memiliki minat yang besar pada dunia fotografi. Bisa saja profesinya sebagai petani adalah sebagai batu loncatan untuk bisa sukses dan kelak bisa menjadikannya seorang fotografer. Memang sekilas lucu dan absurd permisalan ini, tapi...jangan salah, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Semua bisa terjadi jikalau kita memang memiliki kemauan yang keras untuk bisa mewujudkannya.


(Kodak Eastman)







(Ricoh Pocket Camera)







(Pentax Z10)








(Fuji Pocket Camera)





Penulis pribadi juga tak pernah bermimpi menjadi seorang fotografer. Memang sejak SMP, penulis sudah suka dengan yang namanya foto. Dari yang namanya foto dengan memakai kamera Kodak jadul (Eastman-Extra) berbentuk persegi panjang dengan rol film yang khusus, kemudian memakai kamera pocket merek RICOH sampai kamera SLR merek PENTAX Z10 (semi otomatis) punya bapaknya, sampai bela-belain membeli kamera pocket sendiri merek FUJI sudah pernah dijajal penulis untuk menyalurkan hobinya memotret. Tapi itu hanya sekedar keingin untuk mendokumentasikan momen-momen spesial pribadinya bersama keluarga dan teman-temannya. Penulis akhirnya lebih meniti karir sebagai penyiar Radio. Tapi, sejak mampu memiliki sebuah kamera DSLR Canon EOS 400D andalannya, penulis memutuskan untuk lebih mewujudkan hobinya sebagai seorang fotografer...dan impiannya menjadi fotografer yang handal. Itu saja...

So, dari impian menjadi kenyataan. Itulah yang coba diwujudkan Penulis untuk bisa lebih melengkapi kehidupannya. Diawali dari hobi dan mimpi Penulis, kini akhirnya juga bisa memenuhi kehidupan keluarga dari usaha sampingan menjadi seorang fotografer. Walaupun dengan alat pendukung yang masih seadanya.

Berhenti bermimpi dan mulailah beraksi. Memiliki impian boleh-boleh saja, tapi jangan hanya dijadikan mimpi doang, mulailah beraksi dengan berusaha untuk mewujudkannya. Bisa membeli perangkat kamera (DSLR), belum cukup untuk bisa dikatakan telah mewujudkan impian menjadi seorang fotografer. Membeli itu gampang, tetapi memanfaatkannya untuk hal-hal positif dan menguntungkan...belum tentu segampang itu.


Seorang fotografer wedding yang pernah saya kenal disebuah acara wedding saudara sepupu Penulis (kebetulan Penulis, secara pribadi, juga ikut memotret di acara tersebut), masih memakai kamera NIKON dengan menggunakan rol film. Sudah puluhan tahun dia menekuni usahanya, bahkan kamera yang digunakan merupakan warisan turun-temurun dari kakeknya ke bapaknya, dari bapaknya akhirnya ke dia. Hasil fotonya luar biasa bagus dan dari tiap rol filmnya tidak ada cacat. Jujur saja, Penulis sempat jatuh mentalnya ketika melihat hasil foto yang diambil dengan kamera jadul itu, murni tanpa editan. Sementara Penulis yang sudah memakai kamera yang lebih canggih, namun hasil fotonya masih jauh di bawah rata-rata (hehehe…malu aku malu…).

Hal inilah yang memacu semangat Penulis untuk lebih mendalami dunia fotografi. Belajar fotografi dari internet, buku-buku/májala tentang tips & trik fotografi, ikut kelas diskusi fotografi sampai memberanikan diri ikut ajang hunting foto akbar dimana itu merupakan tempat berkumpulnya fotografer-fotografer handal yang hadir lengkap dengan alat-alat fotografi canggih yang bisa bikin ngiler dan membuat mental fotografer pemula jadi nge-drop. Walau tidak menang, tapi pengalaman berharga bisa didapat.

Kesimpulannya, jangan sia-siakan impianmu. Jangan hanya bisa mempunyai alat pendukung saja, tapi impian tak pernah diwujudkan. Jangan hanya bermimpi punya alat-alat yang canggih, tapi kemampuan meng-eksplor masih segitu-segitu aja. Jangan hanya ikut belajar fotografi, tapi takut mengaplikasikan ilmunya. Dan jangan hanya melongo melihat teman-teman fotografer lain bisa sukses menangguk untung, tapi kita masih berkutat dengan hobi sendiri sementara ketika ditawari untuk jadi fotografer komersil menolak karena belum merasa percaya diri. Jangan hanya berani bermimpi, tapi berusahalah untuk mewujudkan impianmu. Stop dreaming, start action...!!!

Mohon maaf kalau ada kata-kata yang salah dalam tulisan ini. Saran, kritik dan komennya ditunggu di : dyan.diwangkoro@yahoo.co.id.